Di Rakorwil PKS, Zulkifliemansyah "Mesra'" dengan Andika, Sekufukah Mereka?
POLITICALBANTEN-KOTA
SERANG-Hari ini (Minggu, 31 Januari 2016) DPW PKS Banten, menggelar
Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil). Ada yang menjadi pusat perhatian
publik, yaitu bertemunya kedua nama yang digadang-gadang bakal maju pada
Pilkada 2017.
Ia
adalah Zulkieflimansyah dan Andika, keduanya tampak "mesra" bahkan
mereka sempat foto bersama sambil menggenggam tangan satu sama lainnya,
layaknya calon yang sedang deklarasi pencalonan. Dilihat dari beberapa
Pilkada Kabupaten dan Kota di Banten, PKS memang selalu mendukung
keluarga Ratu Atut Chosiyah.
Di
Kabupaten Serang, PKS mendukung bibi Andika, yaitu Ratu Tatu Chasanah,
di Tangerang Selatan pun PKS mendukung Airin Rachmi Diany yang tak lain
istri Tb Chairi Wardana, paman Andika. Hanya pada pemilihan Gubernur dua
kali PKS bersebarangan, yaitu saat sang ibunda Andika, Ratu Atut
Chosiyah melawan Zulkieflimansyah dan ibu Andika menang.
Waktu itu Zul
berpasangan dengan Marisa Haque. Lalu pada empat tahun lalu di Pilkada
Banten, PKS kembali bersebarangan dan lagi-lagi kalah dengan ibunda
Andika ketika PKS memasang Jazuli Juwaeni.Publik
pasti bertanya-tanya, apakah di momentum Pilkada Banten, PKS justru
akan bersanding dengan Andika, seperti pada Pilkada kabupaten dan kota
beberapa bulan lalu?.
Mungkinkah
mereka sekufu (setara-red) dalam artian bukan hanya sekadar basa-basi?
atau justru PKS akan mendukung Andika kendati tidak berpasangan dengan
kader PKS? Publik sama-sama menunggu keputusan elit di masing-masing kedua partai. Namun
jika dilihat dari "permainan" di Pilkada kabupaten dan kota selama ini,
posisi PKS hanya sebagai penggembira meskipun memiliki kader potensial
untuk disandingkan dengan keluarga Andika.
Di
Kabupaten Serang, misalnya, sosok Muhammad Najib Hamas justru
"tersingkir" oleh Pandji Tirtayasa. Padahal sosok Najib ketika itu menurut sebagian besar kader PKS dan kalangan birokrasi di Pemkab Serang, ia
laik mendampingi Tatu. Tak hanya itu, PKS di Kabupaten Serang juga
sama-sama memiliki posisi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Serang.
Itulah politik, segalanya bisa berubah dalam hitungan detik. Dan yang pasti, politik tidak terlalu hirau soal kecerdasan akademik. Kompetensi dan kecerdasan ilmiah sering terkubur oleh kecerdikan dalam meyakinkan termasuk kemampuan mengendalikan "permainan".
0 komentar