Big News Times

Just another Blogger Template by Basnetg.com

Basnetg.com - Premium Blogger Templates

PKS Makin Masif Sosialisasikan WH-Andika

Published on: Kamis, 17 November 2016 //
BANTENPERSPEKTIF.COM-- Ciri khas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) salah satu yang masih terlihat adalah loyalitas kadernya. Ini terbukti di berbagai lapangan setiap momentum Pilkada. Salah satunya adalah Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Banten 2017. Meski bukan kader mereka sendiri, namun PKS all out melakukan sosialisasi untuk kemenangan pasangan ini.

Hampir di seluruh level kader tingkat DPW, DPD, DPC, DPRa begerak untuk kemenangan WH-Andika. Tak hanya struktur partai, organisasi yang memiliki jejaring dengan PKS pun digerakan dengan sungguh-sungguh. Bahkan, seluruh anggota DPRD baik tingkat propinsi, kabupaten dan kota sudah terlihat makin rajin mensosialisasikan WH-Andika.

Salah satunya adalah Sanuji Pentamarta, anggota DPRD Propinsi Banten asal PKS dari Dapil Kabupaten Lebak. Politisi yang terkenal bersahaja ini terlihat aktif di sosial media dengan warga dan membawa atributi WH-Andika.

Penulis: Karnoto


Kunjungi Tangerang, Ini Pesan Risma Ke Pegawai Pemkot

Published on: Minggu, 07 Februari 2016 // ,

Tak ada angin, tak hujan, ini hanyala sebuah peribahasa. Waliko Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini, datang ke Kota Tangerang, Banten, pada Kamis (04/02/2016). Lalu apa pesan Risma saat menyambangi para ASN di Pemkot Tangerang?

"Sungguh kesempatan luar biasa kita bisa mendengarkan pengalaman beliau selama memimpin Kota Surabaya," Imbuhnya.
Selanjutnya, Risma pun dengan santai menyampaikan berbagai pengalamannya dalam mengurus Kota Surabaya."Bapak, Ibu jadi PNS itu beruntung banget, karena kalau mau beramal ya disini tempatnya," ucap Wali Kota Terbaik Dunia 2015.

"Karena kita (PNS) bisa berbuat dan bermanfaat untuk orang lain kapanpun," Sambungnya. Sosok Risma yang tampil dengan stelan baju batik dan kerudung khasnya seolah telah menghipnotis para peserta rapat yang merupakan para pejabat dari ess IV sampai Ess II di lingkup Pemkot Tangerang.

"Saat ini, persaingan itu bukan lagi Surabaya dengan Tangerang, atau Tangerang dengan Medan tapi kita saat ini bersaing dengan seluruh masyarakat Asean, kalau kita enggak bisa survive kita hanya akan jadi penonton," Paparnya.
"Apakah kita jadi penonton apa jadi pemenang tergantung kita (aparat)," tegasnya.

"Masyarakat tidak mau tahu bahwa kita telah kerja jungkir balik, tapi  mereka tahunya tidak ada banjir, tidak macet, sekolah enggak bayar, rumah sakit gratis. Makanya kalau di Surabaya, kalau saya ditanya puas atas apa yang sudah dicapai, saya tidak pernah puas," Imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut Risma juga menyampaikan berbagai pengalamannya menata Kota Surabaya yang penduduknya 3 juta jiwa lebih. Selama lebih dari satu jam Risma bercerita bagaimana dia bersama jajarannya membuat berbagai aplikasi yang bertujuan untuk memudahkan pelayanan publik.

"Orang Surabaya itu aneh-aneh, kita sudah menggratiskan biaya kesehatan, namun ada ibu-ibu yang ngeluh biaya transportasi ke rumah sakit, namun mereka ternyata enggak kehilangan akal karena ambulans disana gratis akhirnya tiap kali mau periksa ke rumah sakit mereka itu pakai ambulans," ucapnya.

Risma juga bercerita mengenai pengalamannya membuat taman-taman kota. "Saya dulu sempet nutup taman karena dipakai pacaran, tapi sekarang taman sudah saya pasangi CCTV yang bisa nge-zoom sampai dalam mobil, jadi foto yang pacaran kita pajang sebagai sangsi sosial," tuturnya.

Seusai rapat, Risma ditemani Wali Kota Tangerang juga menyempatkan diri untuk mengunjungi Taman Potret dan TPA Rawa Kucing, untuk kemudian menuju Bandara Soekarno Hatta untuk kembali ke Surabaya.


Sumber: tangerangnews.com

Tak Mau Kalah dengan Andika, WH Mulai Lakukan "Serangan Udara" Melalui Angkutan Umum

Published on: // ,

BANTENPERSPEKTIF-TANGERANG-Suhu politik menjelang Pilgub Banten 2017 rupanya semakin hari kian memanas. Setelah sebelumnya Andika Hazrumy membranding melalui billboard di sejumlah titik di Kota Serang, kini giliran Wahidin Halim (WH) membranding melalui angkutan umum. Adu kekuatan sudah mulai ditunjukan secara nyata antara keduanya.

Dalam pangalan Gerakan Perubahan yang dikelola relawan WH, tampak foto sejumlah angkutan umum ditempeli gambar WH di bagian belakang kendraan. Semangat patriotisme dan dekat dg rakyat terbukti masyarakat berbondong-bondong dengan suka rela datang menginginkan perubahan menempeli mobilnya dg one way WH . Mari bersatu untuk banten lebih baik, maju dan sejahtera, demikian tulis akun group di jejaring sosial media facebook.

WH memang cukup dikenal, selain pernah menjadi Walikota Tangerang dua periode, WH juga pernah adu kekuatan dengan Ratu Atut Chosiyah, ibu dari Andika Hazrumy. Sayangnya WH kalah oleh pasangan Atut-Rano ketika itu. Meski waktu itu, WH berdampingan dengan Irna Narulita (Bupati Pandeglang), tapi tampaknya WH kalau strategi dengan Atut-Rano.

Apakah kali keduanya ini WH akan unggul atau akan mengalami kekalahan kali keduanya, kita sama-sama lihat hasil Pilkada 2017 nanti. Yang pasti sekarang kasak kusuk pasangan calon masih terus dilakukan para elit dan tim lobi.


Ade Hidayat; Gerindra Serius Usung Kader Sendiri Dipilgub Banten

Published on: // ,
BANTENPERSPEKTIF, PILKADA- Partai Gerindra tampaknya serius akan mengusung kadernya sendiri pada momentum Pilgub Banten 2017. Menurut Ade Hidayat, salah satu pengurus DPD Gerindra Banten sekaligus anggota DPRD Banten, Gerindra tidak ingin menerima pil pahit pada Pilkada serentak beberapa waktu lalu.

"Sosok Budi Heryadi merupakan pilihan logis untuk kami (Gerindra-red), beliau memiliki track record yang baik dilihat dari segala aspek. Untuk itu kami serius untuk mengusung  Pak Budi Heryadi menjadi calon Gubernur Banten," kata Ade Hidayat kepada Banten Perspektif.

Dikatakan Ade, Budi Heryadi merupakan leaderhsip yang terbukti unggul dan mampu mengelola organisasi partai dengan baik. Terbukti suara partai pada Pemilu lalu Gerindra naik. Selain itu, sosok Budi juga pas untuk memimpin Banten ditengah persoalan yang rumit ini.

"Kami yakin Pak Budi bisa mengelola Banten agar menjadi lebih baik, mampu melakukan tata kelola pemerintahan yang bersih dan unggul sebagaimana yang diharapkan masyarakat Banten," kata Ade.

Budi Heryadi adalah Ketua Umum DPD Gerindra Banten sekaligus anggota DPR RI. Ia juga alumnus Hukum Untirta Banten dan berlatarbelakang pengusaha. Karir politik pria yang berdomosili di Tangerang ini dinilai cocok untuk diberikan kepada Banten. "Kita yakin menang," katanya.


REDAKSI BANTEN PERSPEKTIF

Poros Baru Mulai Diwacanakan, PAN, PKS, PPP Intens Komunikasi

Published on: Sabtu, 06 Februari 2016 //

BANTENPERSPEKTIF,PILKADA- Rangkai merangkai puzzle kekuatan partai dan sejumlah tokoh politik mulai semakin intens dilakukan, jika sebelumnya Zulkieflimansyah "mesra" dengan Andika, lalu Anton Apriyantono juga dikabarkan akan menemui khusus Rano Karno, lalu dilanjut Partai Gerindra yang mulai memunculkan nama Budi Heryadi sebagai calon Gubernur Banten. Kini giliaran Partai Amanat Nasional (PAN) mewacanakan  kekuatan baru yaitu poros tengah, dimana terdiri dari sejumlah partai yang embrionya dari basis masa Islam

Memang belum lama ini Ketua Umum DPW Partai Amanat Nasional Banten, Masrori, melakukan "ngopi" politik dengan Sekretaris Umum DPW PKS Banten, GR Sumedi dan Ketua Umum DPW PPP Banten, Agus Setiawan. Meski obrolan santai, namun jika sejumlah politisi sudah bertemu satu meja apalagi menjelang momentum Pilkada, tentu ini sebagai pesan isyarat bahwa ketiganya sedang menjajaki koalisi. Sebelumnya Masrori juga melakukan pertemuan antar tokoh agama dan politik.  

Saat dikonfirmasi Banten Perspektif (Banten Family Group), Masrori menuturkan bahwa poros baru merupakan sesuatu yang sangat mungkin terjadi, apalagi jika selama ini ada kesamaan persepsi. "Beberapa kali share ide dan gagasan, kami merasa ada kesamaan persepsi. Konsolidasi terus dilakukan tapi masih antar partai bukan nama calon. Poros baru ini untuk mengembalikan Peradaban Banten," kata Masrori. 



Meski demikian, Masrori menuturkan jika nama calon gubernur dan wakil gubernur  belum dibicarakan, saat ini baru tingkat partainya. "Yang penting kita ada kesamaan persepsi dulu. Soal calon siapa yang akan diusung, itu nanti kita lihat perkembangannya. Tentu masing-masing partai memiliki calonnya, PAN punya, PKS punya, PPP juga ada, termasuk Gerindra jika nanti bergabung kan juga punya calon. masing-masing bisa mengajukan, selanjutnya kita bicarakan lebih matang lagi," kata Masrori.

Sementara itu, Ade Hidayat, salah satu politisi Partai Gerindra sekaligus anggota DPRD Banten, mengatakan, partainya akan mengusung nama sang ketua umum Gerindra Banten, Budi Heryadi. "Kita akan all out untuk pilgub Banten. Siapa pendampingnya masih melakukan pembicaraan dengan sejumlah partai," kata Ade. 

Tim Redaksi Banten Perspektif (Banten Family Group)

Alumnus Hukum Untirta Ini Digadang-gadang Calon Gubernur Asal Gerindra

Published on: Jumat, 05 Februari 2016 // ,
BANTENPERSPEKTIF-KOTA SERANG-Satu demi satu para calon Gubernur Banten mulai bermunculan. Setelah sebelumnya nama Andika Hazrumy, Anton Apriyantono, Zulkieflimansyah, Jayabaya, Rano Karno, Wahidin Halim, Tubagus Iman Ariyadi, Zaki Iskandar, Taufik Nuriman, Desi Ratnasary dan Yemmelia,  kini giliaran alumnus Pascasarjana Hukum Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten, Budi Heryadi, yang dikabarkan akan maju dari Partai Gerindra.

 Desas-desus majunya Budi sebetulnya sudah lama, persisnya ketika dinamika pendamping Rano Karno sebagai Wakil Gubernur Banten berhembus. Namun entah mengapa Budi gagal mendampingi Rano sebagai orang nomor dua di Banten. Budi merupakan Ketua DPD Gerindra Banten, ia memiliki latarbelakang pengusaha. Profesi ini sejalan dengan latarbelakang akademiknya, dimana ia merupakan Sarjana Ekonomi di STIE Bisnis Indonesia, Jakarta (2003) dan melanjutkan S2 di Untirta Banten.

Budi merupakan anggota DPR RI dan standby di Komisi  IV yang mengurusi masalah pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan,dan panganSeperti apa sosok Budi Heryadi, berikut profil singkatnya.

PENDIDIKAN
  • Sarjana Ekonomi di STIE Bisnis Indonesia, Jakarta (2003)
  • Sarjana hukum di Fakultas Hukum Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang (2006)

KARIR
  • Direktur PT Karya Jaya Kurnia (1984-1985)
  • Manager PT Kartika Indotelsi (1984-1985)
  • Direktur CV Ganesa Citra Buana (1986-1995)
  • Manager CV Royco Putra (1986-1995)
  • Direktur Utama PT Medarya Menara Lestari (1996-2008)
  • Direktur PT Ganiras Perkasa (1996-2008)
  • Komisaris PT Dita Putri Waranawa (1996-2008)
  • Direktur CV Bintang Idola (1996-2008)



Siapkan Serangan Udara, Sejumlah Calon Gubernur Dirikan "Pangkalan" di Dunia Maya


BANTENPERSPEKTIF, BANTEN- Medan dunia maya sepertinya bakal menjadi "markas" baru bagi para tim sukses untuk melakukan pertahanan sekaligus serangan menjelang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten 2017 mendatang. Pantauan Banten Perspektif, sudah ada sejumlah nama calon Gubernur Banten yang sudah mendirikan "markas" di dunia maya.

Sebut saja, Andhika Hazrumy dengan nama pangkalannya Group Andhika Hazrumy. Putera sulung mantan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, ini telah mendirikan "pangkalan" . Bahkan saat disearch group Andhika terdapat lima pangkalan. Entah resmi atau tidak, pangkalan tersebut memasang pic Andika dan terdapat sejumlah foto-foto kegiatan Andika. Andika memang sedang dibranding sebagai sosok pemuda yang berkarya dengan taglinenya I Love AA "Mari Bersama Berkarya". Sementara itu, Anton Apriyantono, calon Gubernur Banten dari Partai Keadilan Sejahera juga telah mendirikan pangkalannya dengan nama Teman Anton.

Ta ketinggalan nama Wahidin Halim, anggota DPR RI dari Partai Demokrat sekaligus mantan Walikota Tangerang dengan nama pangkalan Gerakan Perubahan Banten. Pangkalan ini memasang pic WAH yang mengenakan baju koko putih dan berpeci hitam. Pangkalan-pangkalan di dunia maya dalam setiap momentum politik lima tahun terakhir memang cukup masif. 

Bermula dari kemenangan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama pada periode pertama lalu dipaste oleh SBY dan sampai sekarang hampir setiap momentum politik semua calon membuat pangkalan dunia maya. Bahkan pertempuran di dunia maya pada Pilpres kemarin antara Jokowi dan Prabowo lebih sengit dan menegangkan daripada pertempuran di darat. Otomatis masing-masing calon memilih memperkuat pasukan cyber untuk mendesak benteng pertahanan lawan.

Apakah pada momentum Pilkada Banten 2017 ini akan terjadi hal serupa? prediksi kami pasti akan terjadi juga sebagaimana pernah terjadi di Pilpres. Pangkalan politik di dunia maya tentu berbeda dengan pangkalan militer seperti yang kita dengar selama ini, dimana pangkalan dunia maya untuk urusan politik lebih terbuka dan siapapun bisa masuk ke pangkalan orang lain.

Tim Redaksi Banten Perspektif (Banten Family Group)

Hadapi Gelombang PHK, Maukah Jokowi Lakukan Ini?

Published on: //

Gelombang hengkangnya sejumlah perusahaan multi nasional niscaya akan menambah tumpukan karyawan terkena PHK yang sudah terjadi sejak setahun lalu. Kenyataan ini jelas sangat kontras dengan informasi dari sementara media bahwa Indonesia kian menarik bagi investasi. Peristiwa 'angkat kaki alias gulung tikar' itu merupakan fakta tak terbantahkan bahwa iklim investasi di negeri ini tak kondusif.

Ini merupakan bagian dari tantangan serius dari pemerintahan Jokowi. Karena dampaknya sangat luas dirasakan masyarakat sehingga beban sosial dan kian berat, atau maslah sosial akan kian rumit. Apalagi pada saat yang sama ketimpangan sosial kian lebar, jumlah warga miskin kian bertambh, akibat dari melonjaknya harga pangan dan kebutuhan sehari-hari lainnya.

Pemerintahan Jokowi tak boleh mengabaikan ini. Karena rakyat yang mengalami masalah harus cepat dicarikan jalan keluarnya. Singkatnya, rakyat harus dilayani agar dapat hidup dengan layak dan sejahtera.

Dalam kaitan itu, Presiden Jokowi perlu mempertimbangkan atau melakukan 4 (empat) kebijakan strategis.

1. Perbanyak atau genjot proyek-proyek padat karya, yang memiliki daya serap tinggi. Program spti ini terbukti manjur dalam melewati krisis di awal era reformasi.

2. Fungsikan BUL (Badan Layanan Umun) yang ada di sejumlah instansi. Selama ini peran BUL tak signifikan menghidupkan ekonomi rakyat, padahal dana yang tersedia sangat banyak. Masih ada tradisi mempersulit melayani kebutuhan rakyat.

3. Bangun kemitraan dengan pebisnis yang tak mempersulit agenda-agenda investasi mereka. Tidak bermusuhan, atau mengeksploitasi mereka, sebagaimana kerap terjadi hingga hari-hari ini. Justru pemerintah harus semangati pebisnis untuk perbanyak investasi berdaya serap tenaga kerja yang tinggi.

4. Fasilitasi kelompok-kelompok yang terkena PHK untuk mengembangkan usaha produktif.

5. Cegah masuknya tenaga kerja asing jika keperluan pekerjaan bisa ditangani oleh tenaga kerja lokal.

Sumber: teropongsenayan

Menebak Atraksi Politik Masrori; Dari Pertemuan Tokoh Sampai Gerakan Satu Juta Kader

Published on: //
Kepemimpinan dalam sebuah organisasi tak sekadar menjadi simbol administratif semata, namun juga menjadi ikon atraktifitas sebuah organisasi apalagi kalau itu sebuah partai politik. Jika sebuah partai dikendalikan seorang ketua yang "sehat" maka ranting, dahan organisasi pun akan menjadi sehat. 

Inilah yang sedang ditunjukan oleh Masrori, sosok pemuda yang akhir-akhir ini begitu lincah dan atraktif. Bahkan, alumnus Universitas Lampung, ini begitu gigih mengejar target satu juta kader di Banten. 

Dalam berbagai kesempatan, Masrori selalu menggaungkan gerakan satu juta kader di Banten. Entah kalkulasi seperti apa yang ada dibenak anggota DPRD Kabupaten Serang ini sehingga harus merujuk pada angka satu juta kader. Pantaun Banten Perspektif (Banten Family Group), Masrori cukup lincah dan atraktif dalam memainkan momentum.

Momentum Pilkada akhir 2015 misalnya, Masrori langsung memboyong petinggi partai berlambang matahari ini ke Banten untuk bisa memberikan semangat kepada para kader PAN di Banten. Sepertinya, momentum Pilkada Banten 2017 juga akan menjadi medan untuk lebih atraktif. Sebagai politisi, momentum pemilihan Gubernur Banten tentu menjadi "pertaruhan" bagi Masrori sebagai nahkoda PAN. 

Bukan masalah positioning ia sebagai ketua, namun mengukur ketajaman analisa dalam momentum tersebut sehingga memberikan keputusan yang tepat, kendati tetap saja DPP punya hak veto. Namun paling tidak sebagai pimpinan partai di wilayah, Masrori dituntut memiliki ketajaman dan sensitifitas terhadap dinamika politik yang berkembang.

Ia juga rajin beselancar di sosial media, memberikan "nasehat" kepada followersnya termasuk mengupload foto-foto dari lawatan politiknya ke sejumlah elit partai. Baru-baru ini ia ngopi bareng bersama elit partai Islam, yaitu Setiawan, Ketua DPW PPP Banten dan GR Sumedi, Sekretaris Umum DPW PKS Banten.

Selang beberapa jam, ia pun kembali mengupload foto dirinya bersama Ketua Umum DPP PAN, mantan Bupati Serang Taufik Nuriman dan Rektor IAIN SMH Banten. Meski dibungkus dengan isu pendidikan, namun publik juga sudah mengerti kalau seorang politisi berkumpul pasti ya ada "udang di balik rempeyek". 

Sosial media memang menjadi arena baru bagi masyarakat modern, tak terkecuali para politisi. Maklum saja, medan ini lebih interaktif, ngirit dan bisa mendapat respon publik secara bersamaan. Meskipun pertemuan antar tokoh yang diupload bukan menjadi bukti bahwa hal itu sebuah kesepakatan, tapi paling tidak opini publik akan "dipaksa" membaca arah permainan PAN dibawah kendali Masrori. 

Kemana arah dukungan PAN pada Pilgub Banten? publik masih menunggu karena sampai saat ini lobi dan tarik ulur masih dilakukan oleh semua partai, tak terkecuali PAN. Apakah PAN akan memilih zona nyaman dengan "menginfakan" kursi dan suaranya ke calon yang dianggap kuat atau Masrori "berani" membuat poros sendiri sehingga "taringnya" sebagai politisi muda semakin diakui? Yang tahu hanya Masrori dan Tuhan saja.

Tim Redaksi Banten Perspektif (Banten Family Group)

Ketika Tiga Elit Partai Ngopi, Masrori; I Love PPP, PAN, PKS

Published on: Rabu, 03 Februari 2016 //
Ngopi bagi warga biasa mungkin tak ada yang menarik, namun bagaimana kalau yang ngopi tiga petinggi partai di Banten. Biasanya ada "rempeyek di balik mirong". Belum lama ini Masrori, Ketua DPW PAN Banten mengupload foto yang sedang ngopi bersama GR Sumedi dan Setiawan, keduanya merupakan petinggi partai di Banten di tingkat wilayah. GR Sumedi adalah Sekretaris Umum DPW PKS Banten dan Setiawan adalah Ketua DPW PPP.

Kontak saja, foto yang diupload Masrori di akun milik pribadinya tersebut banjir komentar. Ada yang menyanjung karena ketiga partai tersebut berbasis Islam. "Nah gitu dong, partai Islam bersatu,' komenter netizen dengan akun  Sang Embun Pagi. Mendapat komentar tersebut, Masrori pun menanggapi dengan menuliskan "I love you PPP, PAN, PKS, yang lain menyusul, bukan begitu?" tanggap Masrori.

Begitulah kalau elit partai sedang melakukan aktivita, sekadar ngopi pun akan menjadi perhatian publik. Sebab tak jarang dari aktivita sederhana ngopi inilah ada kesepakatan-kesepakatan, apalagi jika ngopinya dilakukan menjelang pemilihan Gubernur Banten. Ini istilahnya Ngopi Politik, karena yang ngopi politisi pasti obrolannya tak jauh-jauh dari urusan politik. 
 

"Serangan Udara' Andika Mulai Masif, Billboard I Love Aa Penuhi Sudut Kota Serang


BANTENFAMILY.COM-KOTA SERANG-Bagi Anda yang sedang melintas di Kota Serang jangan kaget kalau melihat di sejumlah titip strategis terdapat billboard I Love Aa Andika, anak mantan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, yang sedang dibranding untuk maju pada pada Pemilihan Gubernur Banten 2017.

Di daerah Kemang, tepatnya di tikungan menuju Jalan Tol Serang Timur, terdapat dua billboard raksasa Andika. Di titik ini billboard Andik berdekatan dengan Gubernur Banten, Rano Karno yang juga akan disebut-sebut akan maju pada Pilgub Banten. Geser ke kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Ciceri, di sini juga terdapat billboard Andika, tepatnya di SPBU Ciceri. 

Sementara di kawasan Bunderan Ciceri juga tak lepas dari billboard Andika. Tes pasar Andika tampaknya sedang dimulai dengan melakukan dua jalur, yaitu jalur udara melalui iklan outdoor (billboard/spanduk) dan iklan di media cetak dan online.Belum lama ini, Andika bersama tokoh lainnya muncul di salah satu koran lokal di Banten , sedangkan gerilya di darat dilakukan dengan rajinnya Andika memenuhi setiap undangan partai politik yang memiliki event, seperti pada HUT Hanura dan Rakorwil DPW PKS belum lama ini.

Tak hanya elit partai, Andika juga rajin menyambangi sejumlah tokoh.Strategi "merangkul" semua kalangan sepertinya akan diterapkan lagi, mengingat strategi ini terbukti berhasil memuluskan saudaranya yang lebih dulu ikut Pilkada kabupaten dan kota pada Desember 2016 lalu. Suadara-saudara yang mengikuti Pilkada dan mendapatkan suara terbanyak yaitu Ratu Atut Chosiyah, bibi Andika. Sementara adik ipar juga sukses di Kabupaten Pandeglang dan bibinya di Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany juga sukses.

Masih ada titik yang belum dipasang billoboard Andika, apakah semua perempatan di Kota Serang dan kota-kota lainnya akan dipasang billboard Andika juga? kita tunggu saja aksi yang dilakukan tim sukses Andika.


Anton Dikabarkan Akan "Temui Khusus' Rano Karno, Tanda-Tanda Apakah?



BANTENFAMILY.COM-KOTA SERANG- Anton Apriyantono, calon Gubernur Banten dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dikabarkan akan "sowan" ke Gubernur Banten, Rano Karno yang juga kader PDI Perjuangan dan masuk dalam daftar calon Gubernur Banten.Tanda-tanda apakah ini?

Menurut sumber di PKS, pertemuan Anton dengan Rano merupakan agenda lama, namun karena Rano belum sempat ada waktu karena kesibukan aktivitas sebagai gubernur maka pertemuan dijadwalkan ulang. "Yak, biasa. Silaturahmi antar anak bangsa, apalagi keduanya merupakan tokoh Banten yang sama-sama memiliki pengaruh," kata sumber.

Seperti diketahui, dalam Rapat Koordinasi DPW PKS Banten di Ledian Hotel, Kota Serang, beberapa hari lalu, Rano sebetulnya diundang namun yang bersangkutan berhalangan hadir karena ada acara sendiri. DPW PKS sendiri sejauh ini belum menentukan siapa calon yang akan diusung pada Pilgub Banten 2017.

Lobi-lobi politik masih terus dilakukan hingga saat ini, sebelumnya Zulkieflimansyah yang juga masuk dalam daftar nama calon Gubernur Banten telah bertemu dengan Andika Hazrumy, nama yang digadang-gadang maju dalam Pilgub Banten dari Partai Golkar. Putera sulung mantan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah ini terlihat "mesra" dengan Zulkieflimansyah saat keduanya hadir pada acara Rakorwil DPW PKS Banten.

BANTENFAMILY.COM

Manajemen Krisis Ala PKS

Published on: Senin, 01 Februari 2016 //
 
Jujur penulis ingin menulis tema ini sudah lama, tepatnya sejak prosesi pergantian Presiden PKS Lutfi Hasan Ishaq ke Anis Matta. Namun lentik jemari terasa berat karena beberapa alasan. Pertama, apakah betul PKS berada di posisi krisis? Dan kedua, apakah yang dilakukan DPP PKS itu bagian dari manajemen krisis?. Saya berusaha mencari tahu ke sejumlah narasumber termasuk beberapa liputan di media. Saya ingin menulis realitas ini dengan ilmiah sehingga bisa memberikan manfaat. Sebab ini masalah serius yang bukan hanya dirasakan oleh struktur PKS, melainkan bangsa Indonesia secara keseluruhan. PKS merupakan salah satu instrumen bangsa yang sudah banyak memberikan warna terhadap perpolitikan di Indonesia. 

Krisis menurut Linke, yaitu sesuatu yang terjadi di luar kebiasaan, misalnya, kebakaran, kecelakaan kerja atau peristiwa yang dengan mudah dapat dikategorikan dan dikenali dan mempunyai dampak langsung. Masih menurut Linke, krisis juga merupakan sebuah kejadian yang mungkin membuat pihak manajemen terkejut, tetapi masih ada waktu untuk mempersiapkan respon dan antisipasi terhadap krisis tersebut. Dari definisi yang diungkapkan Linke, sepertinya PKS masuk dalam kategori krisis. 

Beberapa bukti empirisnya diantaranya, hasil survey sejumlah lembaga menyodorkan data bahwa kepercayaan publik kepada PKS anjlok. Menurut survei dari Lembaga Survei Jakarta (LSJ),  yang melakukan survei  pada 9-15 Februari 2013 terhadap 1.225 responden menunjukkan bahwa hanya 2,6% yang akan memilih PKS pada pemilu 2014. Survei ini dilakukan pada 33 provinsi di Indonesia. Margin error plus minus 2,8% dan level confidence 95%.  

PKS juga mengalami masa yang sulit dengan turunnya elektabilitas dalam menuju ke Pemilu 2014. "Ini terjadi setelah terbongkarnya kasus impor daging sapi yang melibatkan mantan Presiden PKS Lutfi Hasan Ishaaq," kata peneliti LSJ lainnya, Igor Dirgantara seperti yang tertuang dalam berita di www.ramalanintelejen.com Menurut  Igor, hal tersebut  menyebabkan publik mulai tidak mempercayai jargon PKS sebagai 'partai bersih'. Hanya 15,7% responden yang masih yakin PKS sebagai partai bersih, sedangkan 66% mengaku tidak yakin, dan 18,3% lainnya memilih tidak tahu. 

Tentu survei ini bagi PKS dianggap wajar dan di internal PKS tidak terlalu menganggap penting karena survei bukan Tuhan.  PKS memiliki alasan, diantaranya pada pemilu-pemilu sebelumnya, sejumlah survei juga melansir bahwa PKS akan jeblok tetapi faktanya suara PKS relatif naik dan stabil meski pada pemilu 2009 ada Tsunami Demokrat yang mampu meraup suara terbanya. Saya tidak akan membahas perkara hasil survei, tetapi ingin membahas bagaimana manajemen krisis ala PKS yang relatif baik sehingga badai krisis dimanfaatkan oleh PKS untuk berbenah. 

Bicara krisis, saya jadi ingat kasus salah satu produk yang mengalami krisis luar biasa tetapi mampu memanfaatkan campagin negatif tersebut menjadi peluang untuk menaikan citra positif produk tersebut. Masalahnya cuma sepele, ada salah satu konsumen yang membeli produk tersebut tetapi tidak sesuai dengan spesifikasi yang diiklankan. Lalu konsumen tersebut bercerita ke sejumlah relasinya di berbagai negara dan dampaknya produk tersebut mendapat stigma buruk dari customer. 

Namun apa yang terjadi, black campagin tersebut justru dimanfaatkan perusahaan untuk menaikan citra positif perusahaan. Bagian relation customer perusahaan tersebut tidak mencaci konsumen yang mengobral pelayanan tidak memuaskan tersebut, perusahaan juga tidak mengadukan atau sibuk mengklarifikasi ungkapan konsumen tersebut. Pihak perusahaan justru memanggil konsumen tersebut dan diberi barang baru dengan satu bonus produk sejenis dan tanpa dimintai tambahan biaya sepeserpun. Hasilnya? Waow, cukup menakjubkan. 

Konsumen tersebut kembali menerikan ke relasinya bahwa perusahaan yang semula dijelek-jelekan ternyata adalah perusahaan yang memiliki pelayanan memuaskan. Ia bahkan menyarankan relasinya di berabagai negara untuk menggunakan produk tersebut. Tak ayal, produk tersebut mendapat pujian dan peningkatan penjualan produk melebihi target. 
Merunut apa yang diungkapkan Anis Matta sebagai Presiden PKS yang baru sepertinya tepat. 

Ia tidak terjebak pada black campagin terhadap Lutfi Hasan Ishaq sebagai representasi PKS, tetapi langsung melakukan konsolidasi internal dan meramu stigma buruk terhadap PKS menjadi peluang. Sebuah manajemen krisis yang profesional dan tepat sehingga tenaga PKS tidak terkuras hanya untuk menangkis isu yang dianggap oleh PKS itu bagian dari rekayasa. Pergantian presiden dari Lutfi Hasan Ishaq ke Anis Matta juga langkah yang tepat, karena ini menandakan bahwa organisasi tersebut menggunakan konsep modern karena bermain dengan sistem bukan personality. 

Saya tidak bisa membayangkan kalau manajemen organisasi PKS mengandalkan personality, hampir dipastikan PKS akan menjadi bulan-bulanan lawan politik sepanjang masa. Inilah mungkin untungnya partai yang berbasiskan kader bukan individualistik yang mudah digoyang dan terdampak ketika terkena badai krisis. Dampak positif yang dihasilkan dari manajemen krisis ala PKS ini adalah kemenangan dua calon Gubernur dari PKS yaitu Akhmad Heryawan di pemilihan Gubernur Jawa Barat dan Gatot Pujo Nugroho yang memenangkan pemilihan Gubernur di Sumatera Utara. 

Beberapa bulan ke depan, PKS juga sedang membuktikan kesuksesan manajemen krisisnya di pemilihan Gubernur Jawa Tengah yang mengusung Hadi Prabowo-Don Murdono. Steven Fink, seorang konsultan krisis dari Amerika mengembangkan konsep anatomi krisis yang dibagi atas empat tahap. Tahap-tahap tersebut saling berhubungan dan membentuk siklus. Lamanya masing-masing tahap tersebut tergantung pada sejumlah variable. 

Terkadang keempat tahap berlangsung singkat, tetapi ada kalanya membutuhkan waktu berbulan-bulan. Keempat tahap tersebut yaitu, tahap Prodormal, dimana krisis besar bermula dari krisis-krisis kecil sebagai pertanda akan terjadi krisis besar. Pada tahap ini sebetulnya manajemen sudah bisa melihat tetapi masih dianggap angin lalu dan tidak menganggap serius sehingga krisis kecil tersebut dibiarkan menjangkit di tubuh organisasi. Kedua adalah tahap Akut. Tahap akut adalah tahap antara, yang paling pendek waktunya bila dibandingkan dengan tahap-tahap lainnya. 

Namun salah satu kesulitan besar dalam menghadapi krisis pada tahap akut adalah intensitas dan kecepatan serangan yang datang dari berbagai pihak yang menyertai tahap ini. Ketiga adalah tahap Kronis, dimana organisasi berusaha kerasa melakukan recovery untuk memulihkan citra, inilah yang sedang dilakukan PKS. Terakhir adalah tahap Resolusi, dimana manajemen sedang melakukan penyembuhan. 

Jika PKS konsisten dan tidak terjebak pada provokasi dan permainan dari pihak eksternal maka saya meyakini krisis di PKS akan berbalik menjadi positif. Pengelolaan krisis gampang-gampang sudah karena harus berkejaran dengan waktu yang sulit dikendalikan, apalagi ada campur tangan pihak eksternal yang tentu sebagai suatu kewajaran dalam setiap pertandingan, apalagi ini dunia politik. Namun sebaliknya, jika PKS gagal mengelola krisis ini maka badai akan semakin rumit dan njilmet seperti mengurai benang kusut. Tidak tahu ujungnya dimana dan harus dimulai darimana. 

Tentu kita semua berharap PKS mampu mengatasi krisis ini dengan baik sehingga kembali mendapat kepercayaan publik dan di internal PKS sendiri memiliki self confidence untuk mewarnai dunia perpolitikan di Indonesia. Publik tentu berharap PKS kembali memiliki taring yang kuat, mengepakan sayapnya dengan gagah, bicara lantang tentang anti korupsi karena tidak ada lagi kadernya yang tersangkut atau teseret dalam isu korupsi. 

Keyakinan saya akan keberhasilan PKS mengatasi krisis ini diantaranya, leadership sosok Anis Matta, seorang anak muda yang kecerdasannya di atas rata-rata kader di PKS sehingga kepercayaan kaderpun bersemai. Selain itu, kader-kader PKS masih didominasi anak-anak muda yang mayoritas memiliki intelektual yang memadai karena rata-rata berpendidikan. Kasus yang menimpa Lutfi Hasan Ishaq sendiri menurut hemat penulis tidak terlalu besar pengaruhnya di daerah perdesaan. 

Hanya ada dua stasiun televisi yang menyoroti kasus ini secara live dan kontinue yaitu MetroTV dan Tvone. Maklum, kedua televisi tersebut sejak awal memang mengambil positioning sebagai TV berita. Sedangkan sebagian besar masyarakat di perdesaan lebih suka menonton chanel lainnya, seperti RCTI dengan film Ema Naik Haji, dengan tokoh yang sering dibicarakan warga yaitu Bos Romlah, Haji Muhidin. 

Jadi, sebetulnya dari serangan udara PKS tidak perlau khawatir yang berlebihan tetapi juga tidak menganggap enteng. Sebab, mayoritas pemirsa kedua televisi tersebut adalah kalangan menengah ke atas yang meskipun jumlahnya masih sedikit tetapi mereka menjadi kelompok rujukan. Kelompok rujukan inilah dalam Teori Komunikasi menjadi kelompok yang memiliki pengaruh besar karena mampu memobilisasi massa. Tetapi saya kembali yakin bahwa hal ini sudah bisa ditangkap oleh petinggi PKS. 

Terakhir saya ingin mengingatkan bahwa kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi PKS. Saya jadi ingat cerita seekor monyet di atas dahan pohon. Saat ia bergelantungan di dahan datanglah badai. Sang monyetpun langsung siaga I dan kedua tangannya langsung berpegangan erat ke dahan, badannya langsung memeluk pohon agar terhindar dari hempasan badai. Sang monyet selamat karena memiliki kesiapsiagaan dengan keadaan tersebut. Namun, Monyet lupa ketika angin sepoi-sepoi datang. 

Sang Monyet menikmati angin tersebut sampai-sampai ia tertidur karena saking nikmatnya. Padahal, angin sepoi-sepoi ini justru membahayakan sang Monyet dan benar saja. Beberapa saat memejamkan mata, sang Monyet terjatuh di tanah. Monyet pun baru sadar bahwa kenikmatan yang baru saja dia dapatkan ternyata kebahagiaan semua yang justru membuat dia terjatuh.

Ditulis oleh KARNOTO

Profesor Amerika Tertarik Gaya Kepemimpinan Anis Matta

Published on: //
 
Di sela-sela kampanye Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2014), Presiden PKS Anis Matta menerima tamunya dari Fakultas Ilmu Politik Universitas New York, Amerika Serikat, Profesor Margaret Scott.
 
Margaret Scott datang langsung dari Jakarta untuk menyaksikan kampanye PKS yang dipimpin Anis Matta sebagai bagian dari riset bukunya tentang politik di Indonesia. “Saya mengenal Pak Anis sejak sepuluh tahun lalu ketika saya mulai menulis tentang politik di Indonesia,” aku Scott.

Selama sepuluh tahun itu, Scott mengaku, selalu mengikuti perkembangan politik di Indonesia, baik dari New York maupun datang langsung ke Indonesia. “Politik di Indonesia sangat dinamis, berubah setiap saat, bahkan berbeda setiap minggu,” kata dia.

Terkait dengan wawancara khususnya dengan Anis Matta, Scott mengatakan kepada Antara, bahwa dia tertarik dengan gaya kepemimpinan Anis sebagai presiden partai Islam di negara demokratis. “Terlebih saat ini anggota PKS ada yang terkait kasus korupsi dan juga berbagai kontroversi, jadi saya bertanya kepada Pak Anis, apa triknya dalam memimpin partai di masa sulit?” kata dia.

“Dia bilang, I will show you, (saya akan menunjukkannya kepada Anda),” lanjut Scott.
Selain PKS, Scott juga telah mewancarai tokoh-tokoh partai politik lain dari Partai Demokrat, PDIP dan Golkar. “Saya harap tahun depan buku ini sudah terbit,” kata Scott mantab. Dari Bandung, Margaret Scott akan mengikuti rombongan tim kampanye PKS ke Surabaya, Jawa Timur.

Sumber:beritaempat

Emotional Politic, Strategi Komunikasi Paling Diminati

Published on: //
Branding sesungguhnya berkaitan dengan pangsa pikiran dan emosi, bukan dengan pangsa pasar.
---Marc Gobe--

Mengawali tulisan kali ini saya ingin mengajak pembaca membuka memori otak kita tentang presiden Indonesia, Soekarno, Soeharto, Gusdur, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono atau biasa dikenal dengan singkatan SBY serta Jokowi. Manfaatnya apa?. Ini ada kaitannya dengan tema tulisan. Ide awal menulis tema tentang Emotional Politic ini muncul ketika saya membaca buku karangan Marc Gobe, seorang ahli branding merek yang berjudul Emotional Branding.
Marc memang tidak membahas tentang politik tetapi khusus mengenai branding merek- merek terkenal di Amerika Serikat. Namun menurut penulis branding merek pada produk komersial tidak jauh berbeda dengan politik. Saya merasa yakin kalau kesimpulan ini tidak keliru 100 persen karena berdasarkan bukti empiris. Sebagai seorang jurnalis saya menemukan fakta-fakta yang membuktikan bahwa dalam konteks strategi marketing produk komersial 99,9 persen memiliki kesamaan dengan strategi marketing politik. Mulai dari Marketing Communication Consept, manajemen event, advertising hingga branding personal. Bahkan sampai hal teknis seperti direct selling, manajemen distribusi hingga manajemen risiko, nyaris tidak ada bedanya.
   
Istilahnya saja yang berbeda tetapi pada substansinya sama, yaitu bagaimana memengaruhi konsumen dalam hal ini pemilih agar menjadi konsumen (pemilih) loyal sehingga menguntungkan partai politik. Dengan menguasai pasar maka bisa lebih lama menjadi market leader sehingga menjadi partai pemenang sepanjang massa. Kita buka memori pertama yaitu Presiden Soekarno. Sang proklamator ini sangat menonjol pada sisi emotional branding. Cara dia berpidato, cara dia membangkitkan semangat rakyatnya, cara dia memperlakukan tamu negara dan hingga tukang masak istana pun Soekarno selalu melakukan emotional politic.
   
Emotional politic inilah yang membuat Soekarno masih memiliki pendukung loyal hingga kini. Bukan saja pribadi Soekarno, tetapi barang-barang peninggalan Soekarno mulai dari cincin sampai isu soal harta karun Soekarno. Inilah pendekatan politik riil yang ternyata menjadi metode modern oleh sejumlah perusahaan ternama dan diadopsi oleh para politisi. Dalam produk komersial, sebuah merek yang ingin memiliki konsumen loyal dan bertahan lebih lama harus mengguggah perasaan konsumen. 
Lihat gaya komunikasi yang dilakukan Sariwangi di layar televisi, sangat emotional. Dalam iklannya, Sariwangi menggambarkan seorang suami yang kesel kepada istri karena pesan singkatnya yang menanyakan menu makan hari itu tetapi ternyata istri tidak tahu kalau sang suami mengirim pesan singkat. Apa yang terjadi, disitulah Sariwangi hadir seperti ingin menggambarkan bahwa kalau suami sedang kesel sajikan saja Sariwangi maka akan tersenyum kembali. Sederhana dan mengguggah emotional keluarga Indonesia.
    
Ini pula yang dilakukan Teh Botol Sosro. Komunikasi produk ini begitu sederhana dan menyentuh perasaan konsumen di Indonesia. Apapun Makannya, Minumnya The Botol Sosro, sebuah tagline dan gaya komunikasi yang cerdas karena mampu mengguggah emosional konsumen Indonesia. Wajar kalau produknya bertengger di papan atas. Inilah yang disebut Marc Gobe suatu merek menjadi hidup bagi masyarakat dan membentuk hubungan mendalam dan tahan lama.  Kembali pada politik, emotional politic juga dilakukan Soeharto. 
Bagaimana ia mampu mendoktrin azas Pancasila, bagaimana Soeharto membentuk opini publik bahwa dialah bapak pembangunan. Dan yang tidak kalah pentingnya bagaimana Soeharto membangun hubungan emotional yang cukup kuat dengan kalangan militer. Lagi-lagi semua itu adalah bagian dari emotional politic. Ini pula yang dilakukan Megawati Soekarnoputri yang ketika itu dijadikan simbol wong cilik. Emosi rakyat kecil disentuh sehingga mengguggah rasa dan kesetiaan rakyat terhadap Megawati.
   
Presiden SBY pun demikian. Emotional politic dia lakukan sehingga terpilih untuk kali keduanya menjadi presiden. Ia dikenal sosok yang memiliki paras gagah dan dalam posisi terzalimi karena ada kesan dikucilkan di masa pemerintahan Megawati saat masih menjabat sebagai Menteri Polhukam. Lagi-lagi emotional politic berperan di sini dan mampu menggaet pemilih. Rakyat kali pertama memilih SBY bukan karena leadershipnya karena sebagian rakyat tidak mengetahui sebelumnya siapa SBY. Namun berkat emotional politic SBY mampu menyingkirkan pesaingnya.
   
Dalam konteks politik daerah pun  emotional politic dilakukan, dimana para politisi di daerah mulai dari anggota Dewan, Bupati dan Walikota hingga Gubernur membangun hubungan emosional. Sebagai studi kasus di Banten. Kita bisa melihat emotional politic ini cukup dari gaya komunikasi beberapa kepala daerah melalui advertising. Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany misalnya, Anda coba akses di websitenya maka disitu ada beberapa foto Airin yang cukup emosional. Seperti foto Airin yang sedang mendengarkan veteran TNI, foto bersama pakai handpone dengan seorang ibu. 

Hal serupa juga dilakukan oleh Irna Narulita, Bupati Pandeglang yang sukses merebut kursi nomor 1 di kota santri ini. Irna dalam kampanyenya lebih banyak menggunakan strategi emotional politic ketimbang lainnya. Jangan heran kalau kemudian ia lebih banyak dikerubuti pendukungnya terutama ibu-ibu. Tampak dalam kampanye Irna sedang berada di dapur milik salah seorang warga sambil jongkok. Bagi Anda yang mengerti politik pasti paham maksud yang sebenarnya, namun bagi kebanyakan warga tidak sampai menganalisa seperti apa yang akademisi atau para praktisi politik lakukan.
    
Penulis tidak sedang membahas apakah foto tersebut kepribadian personal yang bersangkutan atau sekadar rekayasa. Namun, dalam memasarkan produk apalagi branding personal maka hal itu harus dilakukan mengingat ada pesaing yang dipastikan melakukan hal serupa. Anda lihat Jokowi, branding personal dengan kemeja kotak-kotaknya cukup emosional ditambah gaya komunikasi Jokowi yang apa adanya dan mudah dipahami masyarakat.   
Emotional politic yang penulis maksud bukanlah money, melainkan rasa dan cara politisi melakukan komunikasi politik. Gugahlah rasa para pemilih melalui ikatan emotional yang kuat. Dalam produk komersial rakyat adalah calon konsumen yang memiliki selera macam-macam. Cuma satu yang tidak bisa dibedakan yaitu urusan emosional. 
Mengapa emotional politic parlu dilakukan?. Alasannya cukup sederhana yaitu karena yang dibidik adalah manusia, dimana mereka memiliki rasa dan keinginan serta kepribadian yang bermacam-macam karena memiliki latar belakang berbeda. Dalam teori Psikologi menurut Sigmund Freud, kepribadian manusia terdiri dari tiga struktur yaitu Id, Ego dan Superego. Id adalah keinginan untuk selalu merasa puas. Keinginan ini diatur oleh Ego agar tidak bertentangan dengan lingkungan sosial, sedangkan Superego sendiri adalah bagian moralitas. Pada bagian inilah emotional politic bermain sehingga timbal baliknya adalah emotional positive dari pemilih yang akan menguntungkan sang calon.

PENULIS: KARNOTO

Pandeglang, Beautifull City

Published on: //
Dalam hitungan hari, Irna Narulita akan dilantik menjadi Bupati Pandeglang untuk lima tahun ke depan. Ekspektasi warga akan adanya wajah baru Pandeglang cukup besar. Ini modal basis sosial yang berharga sekaligus juga bom waktu jika Irna nantinya tidak mampu melakukan pemolesan wajah Pandeglang agar lebih cantik.
Dan salah satu hal yang mesti segera dilakukan adalah melakukan Rebranding Pandeglang. City branding menjadi penting karena branding akan jadi tools dalam merancang program-program. Brand Pandeglang sebagai Beautifull Smart, bisa menjadi pilihan.
Ada beberapa faktor pendukung yang sudah siap dan telah tersedia. Pertama adalah leadership sang sang Bupati. Irna dikenal sosok wanita cantik dan pintar. Oleh karena ia kini jadi simbol Pandeglang baru.

Kedua, faktor geografis dimana mayoritas wilayah di Pandeglang adalah pegunungan yang menjadi efek terhadap kecantikan warga Pandeglang. Ketiga faktor demografis dimana warga Pandeglang terkenal ramah, memiliki basic agama yang kuat sehingga bisa menghiasi akhlaknya.
Sementara itu kepada Banten Family, Irna menyambut baik perihal city brand tersebut. " Saya harus akui bahwa untuk membangun Pandeglang butuh partisipasi masyarakat, termasuk masukan dari Banten Family perihal City Brand, Pandeglang Beautifull Smart," kata Irna. Saat ini Irna lebih agresif membangun komunikasi dengab masyarakat. Untuk memudahkan komunikasi dengan masyarakat politisi PPP ini menyediakan akun di facebook.

Studi Komparasi Dinas Tata Kota Serang

Published on: //
Kamis (17/12/15) Dinas Tata Kota Serang melakukan Studi Komparasi ke Balai Konservasi Borobudur. Studi ini sebagai langkah menuju peningkatan efektifitas penataan ruang khususnya pada Kawasan Banten Lama di Kota Serang.
 
Rombongan diterima oleh KasubBag Tata Usaha Wiwit Kasiyati yang mengucapkan selamat datang dan berharap kegiatan studi komparasi ini dapat memberikan manfaat bagi penataan ruang terutama dalam konteks penataan dan pemanfaatan pada Kawasan Banten Lama.
Dalam kegiatan ini dipaparkan mengenai pengelolaan Candi Borobudur beserta kawasannya yang telah dijabarkan dalam Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Borobudur dan Sekitarnya.

Salah satu permasalahan yang kerap muncul adalah ahli fungsi lahan seperti area produktif persawahan yang berubah menjadi bangunan. Setelah berdiskusi rombongan kemudian berkeliling ke Candi Borobudur untuk melihat secara langsung penataan ruang dan pemanfaatannya.

Sumber: http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/

GUBERNUR AJAK KAMMI BANTEN DUKUNG “GERAKAN BANTEN MEMBACA

Published on: //
 
Gubernur Banten H. Rano Karno, S.IP mengajak kepada seluruh kader Keluarga Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Banten untuk ikut mensukseskan program "Gerakan Banten Membaca" yang sudah digagas oleh Pemerintah Provinsi Baten. "Tentunya Gerakan Banten Membaca ini tidak akan bisa optimal tanpa bantuan semua pihak, terutama teman-teman mahasiswa. Artinya jika teman-teman KAMMI Banten punya ide atau gagasan bisa kita libatkan,” kata Gubernur saat audiensi dengan pengurus KAMMI Banten di ruang kerjanya di KP3B Serang, Senin (25/01/2016).
Menurut Gubernur, dalam rangka memberikan akses bacaan bagi masyarakat Banten, mulai tahun 2016 ini Pemprov Banten akan mengupayakan untuk mendirikan satu Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di satu desa. Hal ini dilakukan agar masyarakat yang sudah melek aksara tidak buta aksara kembali.
“Di Banten, jumlah buta aksara tersisa 50 ribu orang. Jika semua lembaga bisa berperan, maka satu tahun ini bisa terselesaikan,” sebutnya. Gubernur juga pun berharap agar semua bisa bersinergi sehingga kelak Gerakan Banten Membaca ini menjadi gerakan bersama. “Tolong kawan-kawan KAMMI atau siapapun dibuat konsep seperti apa nanti kita sinergikan dengan program pemerintah atau program dari CSR perusahaan. Mulai sekarang harus dipikirkan, jangan terpaku hanya kepada anggaran. Saya sangat tau potensi kawan-kawan mahasiswa, jadi ketika ada ide-ide bagus bisa kita selaraskan,” ajaknya.
Ketua Pengurus Wilayah (PW) KAMMI Banten Deni Setiadi mengapresiasi program Gerakan Banten Membaca yang dicanangkan oleh Pemprov Banten. Ia pun siap jika KAMMI dilibatkan dalam salah satu program pengentasan buta aksara tersebut. “Kita apresiasi tawaran dari Bapak Gubernur Banten, karena memang KAMMI selama ini aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial, pendidikan, keagamaan, pemberdayaan masyarakat. Ketika ada kegiatan Gerakan Banten Membaca kita langsung respon positif dan siap mensukseskan gerakan tersebut,” kata Deni didampingi ketua umum Forum Taman Baca Masyarakat usai bertemu Gubernur.
Menurut Deni, KAMMI Banten juga siap membantu pemerintah untuk terjun ke daerah pelosok-pelosok di Banten untuk mengajar membaca kepada masyarakat yang belum bisa membaca. Pihaknya juga akan menyiapkan SDM-SDM dari kader KAMMI untuk dilatih terlebih dahulu mengelola TBM dengan baik. “Kita punya desa binaan setiap kampus di Banten, sehingga setelah dilatih mereka bisa mengelola dan menerapkannya di desa binaan itu,” katanya.
Deni melanjutkan, jika program Gerakan Banten Membaca terlaksana dengan baik, pada akhirnya masyarakat sendiri jadi terbantu dan akan maju. “Memang ini harapan dari teman-teman KAMMI, karena seorang mahasiswa punya peran khusus di Tridarma Perguruan Tinggi poin yang ke tiga yaitu pengabdian kepada masyarakat. Sehingga ketika ada program Gerakan Banten Membaca, ini menjadi aktualisasi teman-teman mahasiswa dalam pengabdian kepada masyarakat,” paparnya. Selain membahas seputar “Gerakan Banten Membaca” pertemuan Gubernur Banten Rano Karno dengan pengurus KAMMI Banten juga menginformasikan persiapan pelantikan PW.
Sumber:Humas Pemprov Banten
Subscribe to our RSS Feed! Follow us on Facebook! Follow us on Twitter! Visit our LinkedIn Profile!